Morning Glory

009

Vote, komen dan follow profil & Instagram, link ada di profil. Jangan lupa follow IG aku juga, namanya @flowphesa_26. Disana aku pasti bakalan kasih spoiler bab selanjutnya.

Happy reading

________

009; Teman Eliseo

________

"Kalian?" bingung Tristan

Galaksi sama terkejutnya dengan Tristan, namun perhatiannya kembali teralih dengan niat awalnya.

"SELENE, BISA GAK KAMU AJARIN ANAK ITU YANG BENER? DIA GAK ADA SOPAN-SOPANNYA SAMA SEKALI!" bentak Galaksi penuh amarah

"Emang ada apa?" 

"LIAT AIRA! KARENA KELAKUAN ANAK KAMU ITU AIRA JADI TERLUKA!" 

"Gak usah bentak-bentak bisa gak?!" balas Tristan, telinganya sudah pengang karena teriakan pria itu.

Selene melirik Aira dengan kondisi wajah yang acak-acakan, "Aira kenapa?"

"Pake nanya lagi! Itu karena ulah anak kamu." sinis Galaksi

"Gak usah belibet bisa? Tinggal jelasin secara tenang sebenarnya ini kenapa?" kesal Tristan

"Tanyain aja sama anak dia!" Setelah mengatakan itu, Galaksi menarik tangan Aira untuk pergi dari sana.

Selene menarik nafasnya dalam diam, sementara itu Tristan menatap kepergian Galaksi dan Aira lalu beralih menatap Selene.

"Kalo ada yang mau ditanyain nanti aja, sekarang aku harus cari Serenity dulu." 

Tristan hanya diam mengikuti dari belakang, wanita itu nampak berteriak memanggil nama sang putri namun tak ada balasan membuatnya panik dan berpikiran yang tidak-tidak. Selene terus mencari Serenity disudut manapun, mulutnya terus berteriak memanggil nama sang putri namun dia tetap tak menemukannya membuat wanita itu merasa khawatir.

"Serenity, kamu dimana nak?" lirih Selene

Tristan mengelus lembut bahunya, "Jangan khawatir, aku yakin dia gak jauh dari sini."

"BUNA!" pekik Serenity, Sontak mereka berdua menengok kearah sumber suara dan menemukan anak itu tengah berada diatas lemari sembari memakan buah stroberi "Halo om!" sapa Serenity melambai

"Astaga! Kamu kenapa bisa ada disitu?" panik Selene dibalas tawa renyah dari Serenity.

"Biar aku yang turunin dia." ujar Tristan. Akhirnya Selene dapat bernafas dengan lega saat Serenity sudah turun dibantu oleh Tristan, ia dengan cepat menghampiri sang putri sembari mengecek keadaannya.

"Kamu gapapa 'kan? Ayah gak ngelukain kamu?" khawatir Selene

"Nggak kok, tadi waktu Ayah mau nangkep Nity gak bisa soalnya Nity udah keburu naik keatas lemali." jawab Serenity

"Kok bisa naik kesana? Pake apa?" heran Tristan

"Ada deh, om gak pellu tau." Pria itu memutar bola matanya malas.

"Sekarang kamu harus jelasin kejadian tadi, tanpa ada kebohongan sama sekali!" tegas Selene membuat gadis kecil itu meneguk ludahnya kasar.

"Mending ngobrolnya sambil duduk." ajak Tristan, tanpa ada bantahan mereka segera pergi ke ruang tamu lalu Serenity segera menjelaskan peristiwa tersebut.

"Tadi Nity kebangun telus mau nyali Buna, tapi Nity liat cuman ada meleka beldua. Udah gitu Nity kebelet tapi takut ke kamal mandi sendirian, daripada manggil Ayah yang ujung-ujungnya dimalahin mending Nity bawa mainan bebek aja,"