Part 52

206 15 1
                                        

"Ternyata Anda masih bisa berbahasa Indonesia setelah sekian lama Anda tidak berkunjung kemari."

"Saya masih bisa, namun lama kelamaan saya agak kaku mengucapnya."

"Saya sangat senang mendengar bahwa Anda akan datang mengunjungi saya setelah sekian lama."

"Saya kemari ingin membicarakan sesuatu."

"Tentang putrimu?"

"Dimana dia? Apa ia masih disini? Apa ia sehat-sehat saja? Pasti sekarang dia sudah menjadi seorang gadis bukan?" Andriana menyerang Evi dengan begitu banyak pertanyaan.

"Sebelumnya, saya ingin mengatakan bahwa saya sudah menjalankan amanat Anda. Saya telah menaruh nama belakang Ayahnya di belakang namanya."

"Bahkan saya pun masih memakai marga suami saya yang dulu walaupun saya telah menikah lagi." ujar Andriana jujur. Saat ia akan menikah untuk kedua kalinya, satu permintaan dari Andriana. Yaitu nama belakang suaminya tetap berada dimananya.

"Dia sudah menjadi seorang gadis yang cantik. Dan sekilas ia nampak sepertimu Nyonya." ucap Evi.

Andriana memegang tangan Evi, lalu air matanya mengalir begitu saja dari pelupuk matanya.

"Antarkan aku kepadanya. Aku ingin bertemu dengan Anakku. Aku sangat merindukannya. Sudah 25 tahun aku tidak bertemu dengannya. Aku ingin membawanya pulang."

"Sayangnya dia sudah tidak disini Nyonya."

Andriana merasa terkejut dengan apa yang Evi ucapkan.

"Bukanya aku sudah mengatakan bahwa kamu tidak boleh memberi hak asuhnya kepada orang lain. Bukankah aku sudah mengatakan bahwa aku akan membawanya kembali suatu saat. Aku sudah menepati janjiku. Dan sekarang dengan gampangnya kamu mengatakan bahwa anakku tidak ada disini!!!" Andriana murka dengan apa yang barusan ia dengar. Apa maksudnya, anaknya tidak ada disini. Jelas-jelas dulu sebelum ia menitipkan anaknya, ia sudah berpesan bahwa jangan pernah memberi hak asuhnya kepada siapapun.

"Aku tidak memberikan hak asuhnya kepada siapapun. Dia ada di tempatmu, dia ada dinegara tempat dimana Anda menghabiskan waktu anda selama bertahun-tahun."

"Mak..sudmu di..a a..da di Lon...don?" tanya Andriana dengan terbata-bata.

"Dia sudah sangat tidak tahan untuk bertemu dengan Anda. Dan maafkan aku, aku memberitahunya dimana tempat anda berada. Namun aku tidak memberitahu dimana letak rumah Anda, karena akupun tidak mengetahui letak pasti rumah Anda. Aku hanya berkata di negara dan kota mana tempat anda tinggal. Dia sudah disana hampir lima tahun."

"Jadi aku berada di negara yang sama dengan Anakku selama lima tahun belakang ini." Andriana menutup mulutnya tidak percaya dengan apa yang ia dengar sekarang.

"Dan kudengar ia sudah menikah dengan seorang cucu milyader ternama."

Andriana semakin terkejut. Begitu banyak hal yang tidak ia ketahui tentang putrinya.

"Bo...lehkah a...ku me...lihat foto...nya sekarang?" tanya Andriana menahan isak tangisnya.

"Tentu Nyonya."

Evi membuka laci mejanya dan mengeluarkan foto seorang gadis.

"Kuberi dia nama Katrina. Dan sesuai amanat anda kutambahkan marga Kaif dibelakang namanya."

"Katrina Kaif... Putriku." ucap Andriana dengan lirih sambil mengusap usap wajah Katrina yang hanya sebatas foto.

" ucap Andriana dengan lirih sambil mengusap usap wajah Katrina yang hanya sebatas foto

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Two Hearts (REVISI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang
OSZAR »