Part 56

148 14 1
                                        

Abhimanyu meraba-raba disebelah tempat tidurnya. Ia tidak menemukan tubuh istrinya. Langsung saja ia terbangun, dan menemukan istrinya sedang memasang kain saree.

"Baguslah kamu sudah bangun, tadi aku berencana untuk mengambil segayung air untuk membangunkanmu. Dengar Abhimanyu, orang-orang sudah menunggu kita." ucap Katrina sambil sibuk memakai kain saree ditubuhnya.

"Biarkan saja, toh bukan kita yang menikah sayang." ujar Abhimanyu sambil mendekat kearah Katrina dan langsung saja ia memeluk istrinya.

"Pakai bajumu Abhimanyu." perintah Katrina. Namun sayang Abhimanyu tidak mengindahkan perkataan Katrina ia malah asik mencium pipi Katrina lalu turun kelehernya.

"Akh..." desah Katrina pelan ketika Abhimanyu menggigit pelan lehernya lalu mengisapnya.

"Aku suka mendengar suara itu."

"Jangan membuat tanda Abhimanyu."

"Baiklah, sekarang berikan aku sebuah ciuman terlebih dahulu." Abhimanyu membalik tubuh Katrina sehingga menghadap kearahnya.

Langsung saja Katrina memegang wajah Abhimanyu lalu ia menyambar bibirnya. Abhimanyu. Abhimanyu menarik pinggang Katrina agar semakin mendekat kearahnya.

Tok tok tok

Sebuah suara ketukan pintu membuat aktifitas mereka terhenti. Langsung saja Katrina mendorong dada Abhimanyu agar menjauh darinya. Ketika ia hendak membuka pintu, Abhimanyu menahan lengannya.

"Apa kamu akan membuka pintu dengan keadaan seperti ini? Kain sareemu belum terpasang dengan sempurna. Bagaimana jika yang mengetuk pintu itu laki-laki? biar aku saja yang membuka pintu."

Langsung saja, Abhimanyu berjalan kearah pintu dan membukanya.

"Astaga kakak ipar, apakah itu kamu? You look so sexy. OMG aku merasa kegerahan. Astaga sixpack milikmu itu..." ucap Issabella dengan heboh.

"Maaf aku belum memakai baju, aku baru saja bangun tidur."

"Tidak perlu meminta maaf kakak ipar." Issabella tersenyum.

"Malahan aku suka melihatnya." ujar Issabella dengan sangat pelan.

"Maaf, apa kamu mengatakan sesuatu?"

"Umh tidak, apa kakakku ada didalam?"

"Iya dia sedang memakai baju, ayo masuklah."

Langsung saja Issabella masuk kekamar tersebut.

"Kak Katrina, aku tidak bisa memakai saree. Tadi mertuamu memberikan ini." Issabella menunjukkan sebuah tumpukan kain saree beserta blusnya yang berada ditangannya.

"Biar aku yang memakaikanmu. Dan Abhimanyu, kamu keluarlah."

"Baiklah, kalian selesaikan itu nanti aku akan kembali lagi."

Setelah Abhimanyu keluar, barulah Katrina mulai memasangkan kain saree ditubuh Issabella. Issabella melihat dengan cermat, bagaimana kakaknya memakaikannya kain saree tersebut agar besok ia bisa melakukannya sendiri dan tidak merepotkan Kakaknya lagi.

"Baiklah, ini sudah selesai aku akan merapikannya sedikit." ujar Katrina sambil mulai merapikan kain saree adiknya.

"Kak tunggu sebentar." ucap Issabella.

"Ada apa?"

Issabella membawa rambut Katrina dibelakang telinganya. Lalu ia melihat sebuah tanda berwarna kemerahan dileher kakaknya.

"Kak, lehermu memerah gara-gara apa?"

"Maksudmu?"

"Lehermu terdapat sebuah tanda berwarna merah, seperti digigit sesuatu. Coba kamu lihat disini." Issabella membawa tubuh Katrina kedepan cermin agar Katrina bisa melihat dengan jelas tanda yang ia maksud tadi.

Two Hearts (REVISI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang
OSZAR »