Part 53

208 17 2
                                        

Abhimanyu terbangun dari tidurnya, ia melihat disamping istrinya masih terlelap. Abhimanyu mengambil ponselnya yang berada diatas nakas, ia berniat memotret Katrina yang sedang terlelap.

Click. Abhimanyu lupa ternyata flashnya sedang menyala. Katrina langsung membuka matanya.

"Cahaya apa itu." ucap Katrina sambil menggosok gosokkan matanya.

"Aku menyalakan senter hpku tadi."

Katrina bangkit dari tidurnya. Muka bantal ditambah rambutnya yang acak-acakan tapi tidak menghilangkan kadar kecantikannya.

 Muka bantal ditambah rambutnya yang acak-acakan tapi tidak menghilangkan kadar kecantikannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Jam berapa ini?" tanya Katrina sambil mengikat rambutnya asal-asalan.

"Setengah 7."

"Kenapa kamu belum mandi. Cepatlah kamu harus bekerja." Katrina menarik tangan Abhimanyu agar ia bangkit dari tidurnya.

Bukannya malah menarik, Katrina malah tertarik hingga tubuhnya jatuh diatas tubuh Abhimanyu.

"Morning kiss?"

Katrina langsung mengecup bibir Abhimanyu sekilas. Dan ia langsung beranjak dari atas tubuh Abhimanyu.

"Sudahkan? Sekarang mandi dan aku akan mempersiapkan pakaianmu."

Baru saja Abhimanyu bangkit dari tidurnya. Ponselnya tiba-tiba berbunyi.

Tidak ada nama yang tertera di ponselnya. Seingat Abhimanyu, ia tidak pernah memberikan nomernya kesembarang orang. Namun orang ini siapa? Darimana ia mendapatkan nomer teleponnya.

"Siapa?" tanya Katrina.

"Aku juga tidak tahu."

"Angkatlah siapa tahu penting."

Abhimanyu mengangkat panggilan tersebut dan ia mendengar suara wanita diseberang sana.

"Halo Mr. Abhimanyu."

"Yes, that me. Who are you?"

"Bisakah kita bertemu disebuah kafe saat jam makan siang Anda?"

"Maaf Anda siapa ya? Saya tidak mengenal Anda."

"Saya tahu, tapi Anda akan mengenal saya setelah Anda bertemu dengan saya."

"Apa ada suatu hal yang penting?"

"Absolutly."

"Kafe x, jam set 10 siang."

"Maaf sudah mengganggu pagi Anda."

"No problem."

"Baiklah, aku hanya ingin menyampaikan itu. Selebihnya nanti saat kita bertemu."

Setelah itu panggilan terputus.

"Ada apa Abhi?"

"Aku juga tidak tahu. Ada orang asing menelponku dan suaranya seperti seorang wanita. Dia mengajakku untuk bertemu, dia berkata ada sesuatu hal yang ingin ia bicarakan."

Two Hearts (REVISI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang
OSZAR »